Ini Alasan Mengapa Manusia Purbakala Itu Banyak Yang Tinggal di Tepi Sungai!

soalbelajar.web.id – Mengapa Manusia Purbakala Itu Banyak Yang Tinggal di Tepi Sungai – Mungkin sebagian dari Anda pernah bertanya-tanya mengapa banyak sekali jejak manusia zaman dulu atau purba di tepian sungai, apa penyebabnya ?. Awalnya banyak perdebatan dari para ahli mengenai hal ini, ada yang berpendapat bahwa dulu manusia hidup di tepian sungai untuk dapat dengan mudah menjangkau sumber kehidupan manusia yaitu air.

Aman dari Hewan Buas

Namun disisi lain ada yang berpendapat bahwa manusia hidup di pinggir sungai karena ingin jauh dari terkaman hewan buas yang rata-rata ada di tengah-tengah hutan. Tentu saja para manusia tidak bisa diganggu setiap saat oleh hewan buas.

Oleh karena itu manusia harus mencari tempat yang aman dan juga selamat untuk dijadikan tempat tinggal. Dan sungai adalah jawaban dari segala permasalahan para manusia pada saat itu.

Sumber Air

Ada yang berpendapat bahwa manusia purbakala hidup ditepian sungai lantaran selain dekat dengan sumber air, sungai juga dapat dijadikan tempat perlindungan dari hewan buas, dan pendapat inilah yang dipakai setelah terjadi perdebatan panjang.

Selain menjadi sumber kehidupan, air juga bisa digunakan sebagai alat transportasi untuk mengjangkau daerah-daerah yang begitu jauhnya dari tempat manusia itu tinggal. Para manusia tersebut bisa menjelajah dunia luas melalui aliran sungai.

Seperti yang kita tahu bahwa ujung dari sungai adalah laut. Dan laut menjadi tempat terakhir bagi air untuk mengalir melalui daratan. Air akan kembali ke daratan apabila terjadi penguapan yang menyebabkan turunnya hujan.

Para manusia purbakala juga merasa aman dan nyaman saat dekat dengan sumber kehidupan. Para manusia tersebut tidak perlu jauh-jauh lagi saat membutuhkan air, manusia hanya akan berjalan beberapa langkah untuk mengambil air.

Baca juga : Pengertian Fosil dan Artefak yang Harus Kamu Ketahui!

Bukti Manusia  Purbakala Hidup di Tepi Sungai

Salah satu situs purbakala yang menjelaskan kepada para ahli bahwa manusia dulu tinggal di tepian sungai adalah di daerah Bandung di situs gunung purbakala dekat dengan padalarang perbatasan dengan Cimahi, Jawa Barat.
Situs ini sekarang menjadi tempat wisata sekaligus tempat penelitian para ahli yang khusus meneliti tentang keadaan manusia dulu di Indonesia. Namun sebenarnya terdapat banyak sekali tempat purbakala selain di daerah Bandung.

Namun untuk di Bandung sendiri terrdapat banyak situs purbakala yang saat ini dijadikan cagar alam dan tempat riset bagi para ahli di bidang geografi, arkeologi dan juga sejarah. Para ahli sering meneliti ke tempat-tempat ini.
Diperkirakan bahwa manusia purba hidup di Indonesia sekitar 40.000-25.000 tahun yang lalu.

Jadi dengan perkiraan waktu dan tahun yang sebegitu lama, fosil manusia purba masih dapat mudah ditemukan dan didapatkan. Rentang waktu yang sedemikian lamanya membuat para ahli pun agak kesulitan, karena objek yang harus digali bisa sangat dalam karena sudah terkubur oleh timbunan bebatuan dan tanah selama beribu-ribu tahun.

Mengikuti Alur Perburuan dan Nomaden

Pada masa itu manusia hidup berkelompok dan nomaden. Para kelompok itu umumnya sering berpindah dari sisi sungai lain ke sisi yang lainnya. Itu karena memang para manusia itu belum kenal sistem cocok tanam.

Manusia zaman itu berpindah-pindah tempaat mengikuti alur perburuan yang ada, karena manusia zaman itu hidup bergantung pada alam yang ada dan juga sumber kehidupan yang ada.

Seperti yang Anda tahu bahwa setiap manusia memerlukan air untuk itu, maka para manusia itupun memerlukan air untuk hidup dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti minum, mandi dll.

Para manusia tersebut dapat dikategorikan sebagai manusia yang sudah cukup pintar karena bisa mengolah bahan-bahan makanan yang ada dan juga membuat alat-alat perburuan dari batu dan juga kayu.

Namun seiring berjalannya waktu, manusia-manusia ini semakin pintar dan tahu cara beradaptasi dengan lingkungan sekitar dengan baik. Para manusia tersebut sudah tidak tinggal nomaden lagi dan sudah menetap membentuk sebuah perkampungan.

Kembali lagi ke topik manusia purbakala yang hidup di tepian sungai, para manusia tersebut seperti yang sudah disebutkan tadi memerlukan air untuk memenuhi kehidupan sehari-hari seperti minum, mandi dan keperluan lainnya.

Baca juga : Pengertian dan Fungsi Nekara yang Perlu Dipahami

Kemudahan dalam Berburu

Dengan hidup di tepi sungai juga dapat membuat manusia itu lebih mudah untuk berburu, karena biasanya hewan pasti akan pergi ke sungai untuk minum dan disaat itulah para manusia tersebut mempunyai peluang dan waktu yang tepat.

Selain berburu hewan-hewan darat, manusia zaman dulu juga dapat menangkap dan berburu hewan-hewan yang ada di air seperti ikan dan lain-lain. Para manusia itu berpikir bahwa akan lebih mudah untuk menangkap hewan air.

Selain itu manusia-manusia zaman dulu juga sudah pandai dalam mengolah hewan-hewan air yang ditangkap oleh manusi tersebut. Oleh karena itu para manusia tersebut semakin nyaman dan juga aman tinggal di tepi sungai.
Anda bisa melihat bahwa di Negara-negara maju, ibukotanya pasti terletak dekat dengan lautan. Itu menandakan bahwa air adalah hal terpenting yang harus dipenuh dalam kehidupan manusia.

Selain itu, para manusia zaman tersebut berpikir bahwa dengan mengikuti aliran sungai, maka akan mencapai sebuah tempat yang sangat indah dan juga layak untuk ditinggali. Oleh karena itu adalah kepercayaan yang para manusia tersebut anut.

Pusat Ekonomi

Seiring berjalannya waktu juga tepi sungai menjadi pusat perekonomian dan perdagangan pada masa itu. Tentunya perdagangan yang dilakukan zaman purbakala tidak sama dengan perdagangan yang dilakukan sekarang.

Jika sekarang melakukan perdagangan di pelabuhan dan menggunakan uang sebagai alat tukar yang sah, maka pada zaman itu para kelompok-kelompok manusia akan saling berkenalan dan saling bertukar bahan makanan.

Bahkan tak jarang dari manusia tersebut ada yang menjadi teman dekat dan akhirnya satu kelompok. Inilah cikal bakal berdirinya sebuah kerajaan di masa depan, para manusia yang berkelompok akan semakin besar dan kuat.
Tentu saja dengan penggabungan antar kelompok manusia pada saat itu adalah sesuatu yang patut diacungi jempol namun sekaligus menakutkan. Karena mulai saat itulah terjadi perbedaan dan juga persaingan antar orang dalam kelompok.

Perbedaan pendapat menjadi semakin besar dan membuat manusia semakin ambisius untuk menjadi yang paling berpengaruh dalam suatu kelompok. Oleh karena itu semakin besar kelompok, maka semakin besar masalah yang akan dihadapi.

Manusia purba saat itu saja sudah memikirkan tentang sebuah kekuasaan, padahal pada masa itu belum ada buku/ literatur tentang kepemimpinan. Itu menandakan memang manuia adalah kodratnya untuk menjadi seorang pemimpin.

Namun untuk menjadi seorang pemimpin, Anda memerlukan jiwa yang lapang. Karena setiao perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang yang dibawah pimpinan Anda akan menjadi tanggung jawab Anda.

Dapat disimpulkan bahwa ada banyak sekali alasan mengapa manusia pada saat itu hidup di tepi sungai. Bukan hanya karena faktor untuk mencari sumber kehidupan, namun juga ada beberapa faktor yang memengaruhi hal tersebut.

Bahkan faktor-faktor yang memengaruhi hal tersebut ada sangkut-pautnya dengan apa yang terjadi di masa sekarang yaitu kepemimpinan. Namun manusia pada zaman itu hanya memimpin sebuah kelompok saja.
Nah mungkin itu dia sedikit ulasan mengapa manusia purba banyak yang tinggal di tepi sungai. Semoga bisa memberikan inspirasi dan manfaat bagi Anda yang membaca ini. Terima kasih telah membaca di soalbelajar dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar