Struktur dan Contoh Karya Tulis Ilmiah

soalbelajar.web.id – Struktur dan Contoh Karya Tulis Ilmiah!.Karya tulis ilmiah merupakan sebuah karya tulis yang dibuat dengan tujuan untuk memecahkan permasalahan dengan menggunakan landasan teori serta metode ilmiah. Di dalam karya tulis ilmiah, terkandung data, fakta, hingga solusi mengenai masalah atau isu yang diangkat. Dalam karya tulis ilmiah, proses penulisannya dilakukan secara sistematis dan runtut.

Jenis tulisan ini dapat dibuat oleh siapa saja, baik pelajar, mahasiswa, hingga akademisi. Karena itu, tak heran kalau kompetisi karya tulis ilmiah selalu dibuka untuk berbagai kelompok usia atau tingkat pendidikan. Hal ini tentu saja sangat positif.

Untuk usia pelajar yang masih belia, pengalaman ini bisa mendorong rasa ingin tahu murid dan memupuknya agar terbiasa dengan penelitian ilmiah di jenjang pendidikan selanjutnya. Dan untum usia dewasa, adanya kompetisi karya tulis ilmiah akan membantu persebaran pengetahuan serta mendorong kemajuan di bidang ilmu pengetahuan.

Selain menggunakan landasan teori, sebuah karya tulis ilmiah juga harus ditulis dengan lugas, alias apa adanya. Dengan begitu, penulisan karya tulis ilmiah tidak boleh dilakukan dengan menambahkan opini pribadi, bertujuan untuk memengaruhi emosi pembaca, atau mengakibatkan adanya interpretasi yang lain. Hal ini juga berarti bahwa karya tulis ilmiah harus ditulis secara objektif, atau hanya berdasarkan fakta yang ditemui dan diperoleh selama penelitian.

Baca juga : Fungsi dan Contoh Landasan Teori untuk Karya Ilmiah

Penulisan karya tulis ilmiah juga harus dibuat dengan menggunakan bahasa yang efektif dan efisien, serta baku atau resmi. Semua yang tertuang di dalamnya harus padat informasi, alias tidak bertele-tele atau mengandung informasi yang tidak penting atau tidak relevan.

Nah, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, penulisan karya tulis ilmiah dilakukan secara sistematis. Hal ini ditunjukkan bukan hanya lewat proses penulisannya, tapi juga struktur yang digunakan. Dalam berbagai contoh karya tulis ilmiah yang bisa Anda temukan sebagai referensi, ada format atau struktur yang bersifat baku dan harus diikuti. Seperti apa strukturnya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Bab I: Pendahuluan

1. Latar belakang masalah.

Di dalam bagian ini, penulis memberikan uraian yang singkat, jelas, serta logis terkait dengan sebuah kejadian ilmiah. Lewat latar belakang masalah, penulis menjelaskan apa alasan teoritis maupun faktual soal mengapa permasalahan yang dibahas di dalam karya tulis ilmiah perlu dijawab dengan melakukan kegiatan penelitian.

2. Rumusan masalah.

Rumusan masalah berisi pertanyaan kritis atau argumentasi yang disusun dari isu atau masalah yang diteliti, seperti yang dijabarkan di dalam latar belakang masalah. Bagian ini selalu ditulis dalam format pertanyaan yang dapat dijalankan di dalam penelitian.

Baca juga : Contoh Review Jurnal yang Tepat dan Sesuai

3. Tujuan penelitian.

Bagian ini menjabarkan uraian singkat dan jelas mengenai tujuan spesifik yang ingin dicapai lewat penelitian yang dilakukan.

4. Manfaat penelitian.

Manfaat penelitian merupakan bagian yang menguraikan soal apa saja hasil yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan, sehingga bisa menjadi sebuah kontribusi bagi dunia ilmu pengetahuan.

Bab II: Rerangka Teori

1. Landasan teori.

Landasan teori merupakan seperangkat proposisi dan konsep batasan yang diuraikan untuk menyajikan sebuah pandangan yang sistematis terkait dengan isu atau masalah yang jadi fokus penelitian. Di dalam bagian ini, penulis atau peneliti akan menjabarkan secara terperinci hubungan antar variabel yang berkaitan dalam penelitian-penelitian sebelumnya dan berhubungan dengan penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena di dalam penelitian.

2. Hipotesis penelitian.

Hipotesis merupakan sebuah kesimpulan yang bersifat sementara dan merupakan hasil dari pemikiran penulis atau peneliti, yang masih harus diuji tingkat kebenarannya lewat penelitian ilmiah yang dituangkan di dalam karya tulis ilmiah tersebut.

Bab III: Metode Penelitian

1. Jenis penelitian.

Jenis penelitian yang dilakukan ditentukan berdasarkan beberapa faktor utama yang dipertimbangkan, yaitu:
a. Dari tujuan dasar.
b. Dari tempat di mana penelitian dilaksanakan.
c. Dari tujuan umum.
d. Dari sifat-sifat masalah atau isu dalam penelitian.
e. Dari ruang lingkup pengujian atau penelitian.

2. Definisi untuk konsep dan pengoperasian variabel.

Definisi dari konsep sendiri adalah konsep tentang variabel penelitian yang digunakan di dalam penelitian. Sementara itu, definisi dari pengoperasian variabel berkaitan dengan penjelasan sistematis dan operasional soal bagaimana variabel yang digunakan di dalam penelitian diukur.

3. Populasi dan sampel penelitian.

Waktu dan biaya selalu menjadi salah satu batasan terbesar dalam penelitian, yang mengakibatkan peneliti harus mempersempit ruang lingkup penelitiannya dengan tujuan untuk menghemat baik waktu maupun biaya. Salah satunya adalah dengan menentukan sampel penelitian dari populasi yang ditetapkan.

Populasi sendiri merupakan seluruh subjek penelitian yang dikehendaki, misalnya penduduk Pulau Jawa usia 18 sampai 45 tahun. Sementara itu, sampel penelitian adalah sebagian dari populasi dan telah memenuhi kriteria yang dikehendaki. Dengan demikian, meskipun penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel, hasil yang diperoleh memiliki bias yang minimum.

4. Jenis, sumber, dan teori pengumpulan data.

Bagian ini menjabarkan uraian lengkap serta jelas terkait dengan jenis data yang dipergunakan di dalam penelitian, serta bagaimana data-data tersebut akan dikumpulkan.

5. Teknik analisis dan pengujian data.

Di dalam bagian ini, peneliti atau penulis menguraikan cara yang dilakukan dalam mengolah serta melakukan analisis data dalam penelitian yang dilakukan.

Bab IV: Pembahasan Penelitian

1. Gambaran umum objek penelitian.

Gambaran umum objek penelitian memberikan uraian yang bersifat umum terkait dengan objek penelitian yang diteliti dan dibahas di dalam karya tulis ilmiah.

2. Deskripsi hasil penelitian.

Bagian ini menjabarkan hasil penelitian sebagaimana yang diperoleh dari proses penelitian yang dilakukan di lapangan.

3. Uji hipotesis.

Pengujian hipotesis dilakukan dan dijabarkan lewat uraian penjelasan dari data yang telah diperoleh dalam penelitian untuk menguji apakah data dari penelitian mendukung hipotesis yang telah dibuat atau tidak. Apabila hasilnya mendukung, maka hipotesis diterima. Sementara jika hasilnya tidak mendukung, maka hipotesis tidak diterima.

Bab V: Penutup

Pada bagian ini, penulis atau peneliti membuat kesimpulan ringkas dari penelitian yang telah dilakukan serta hasil yang diperoleh. Di samping itu, penulis juga menuliskan saran yang dapat dilakukan atau dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya.

Setelah penutup, karya tulis ilmiah juga melampirkan daftar pustaka yang berisi seluruh sumber yang menjadi acuan dan dikutip atau menjadi referensi di dalam karya tulis ilmiah, contohnya seperti yang tertuang di dalam landasan teori di Bab II. Hal ini adalah untuk meningkatkan kredibilitas karya tulis ilmiah serta menghindari terjadinya plagiarisme atau penjiplakan terhadap karya tulis ilmiah yang sudah lebih dulu diterbitkan.

Di samping itu, penulis juga dapat menambahkan lampiran yang melengkapi karya tulis ilmiah. Contohnya format pengumpulan data yang digunakan sebagai alat atau instrumen dalam penelitian, hasil survei yang telah diperoleh, foto dokumentasi penelitian yang penting, dan sebagainya.

Itulah panduan ringkas tentang struktur dan contoh karya tulis ilmiah. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!. Terima kasih telah membaca di soalbelajar dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar