10 Prinsip penilaian Hasil Belajar yang Wajib Guru Ketahui untuk Memaksimalkan Pembelajaran

soalbelajar.web.id – 10 Prinsip penilaian Hasil Belajar yang Wajib Guru Ketahui untuk Memaksimalkan Pembelajaran – Adanya pembelajaran untuk peserta didik tentu memiliki tujuan. Dalam mencapai tujuan pembelajaran ini harus ada beberapa indikator untuk mencapainya seperti dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian hasil belajar yang dilakukan selama 2 semester. Dengan prinsip tersebut hasil evaluasi menjadi lebih valid.

Anda yang belum tahu apa saja prinsip penilaian hasil belajar yang harus diterapkan selama melakukan evaluasi pembelajaran. Mencermati ulasan kami berikut ini mungkin bisa membantu Anda:

Valid

Valid merupakan unsur terpenting untuk mewujudkan hasil evaluasi yang diharapkan. Bahkan tidak hanya dalam penilaian saja kevalidan dalam setiap unsur pembelajaran seperti sumber belajar media pembelajaran ataupun unsur penting yang lainnya juga mempertimbangkan standar kevalidan ini.

Ada banyak resiko yang akan menimpa peserta didik jika penilaian hasil belajar tidak dilakukan dengan alat ukur yang sesuai sekaligus tidak menggunakan prinsip kevalidan dalam mengukurnya. Salah satu resikonya adalah ketidakberhasilan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran untuk peserta didiknya. Mengingat evaluasi bisa memperbaiki atau meningkatkan kualitas sistem atau metode pembelajaran yang diterapkan guru di kelas.

Jadinya penting sekali bagi guru untuk mengukur pencapaian kompetensi saat melakukan penilaian. Apakah siswa tersebut sudah mencapai standar kompetensi yang ditetapkan atau tidak. Hal ini tentu menuntut berisi perintah dan konsistensi guru dalam mengajar.

Baca Juga ; Mengenal 10 Jenis Pendekatan Pembelajaran

Objektif

Prinsip penilaian objektif adalah kita sebagai guru harus melihat potensi atau kompetensi siswa sendiri dalam belajar. Tidak perlu melihat latar belakang peserta didik tersebut artinya tidak subjektifitas.

Anda sebagai guru tidak boleh memberikan penilaian karena yang tidak valid akibat latar belakang agama, sosial, ekonomi, bahasa, hubungan emosional maupun gender. Sebab kalau prinsip subjektivitas digunakan dalam penilaian hasil belajar tentu membuat nilai yang keluar tidak valid.

Untuk itulah menggunakan prinsip objektivitas dalam penilaian menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh guru. Jangan sampai membuat hasil penilaian tidak valid akibat memandang latar belakang individu siswa.

Transparan

Penilaian terhadap hasil belajar peserta didik harus bersifat terbuka. Pihak yang bersangkutan atau yang berkepentingan harus mengetahui terkait hal tersebut.

Peserta didik dan orang tua wali khususnya, akan diberitahukan tentang prosedur penilaian, kriteria penilaian dasar pengambilan keputusan terkait hasil belajar. Seperti nilai ujian harian, UTS maupun UAS.

Dengan demikian peserta didik bisa mengambil tindakan intensif untuk meningkatkan belajarnya supaya bisa mendapatkan nilai yang bagus. Tentu saja seperti dengan melakukan belajar tambahan atau bimbingan privat di rumah.

Baca Juga ; Pengertian, Ciri dan Macam-Macam Model Pembelajaran

Adil

Prinsip penilaian hasil belajar selanjutnya adalah adil. Di mana guru menilai dengan seadil-adilnya hasil belajar peserta didik tanpa memandang Perbedaan latar belakang agama suku budaya adat istiadat status sosial ekonomi gender maupun kebutuhan khusus dari peserta didik tersebut.

Dengan berlaku adil dalam melakukan proses keputusan penilaian tentu akan menghasilkan nilai hasil belajar yang akurat. Sebagai guru tidak boleh memandang sebelah mata tanpa mempertimbangkan hasil belajarnya yang sesungguhnya karena alasan latar belakang atau kebutuhan hasil belajarnya yang sesungguhnya karena alasan latar belakang atau kebutuhan khusus tersebut.

Ketika dilakukan penilaian dilakukan berdasarkan prinsip ini. Maka tujuan pembelajaran pasti akan tercapai dengan lebih baik bahkan sempurna karena guru dan peserta didik mendapatkan nilai hasil belajar yang tepat sehingga guru bisa mempertimbangkan sistem atau metode pembelajaran untuk berikan yang terbaik kepada peserta didiknya.

Terpadu

Guru juga harus menggunakan prinsip penilaian terpadu untuk mewujudkan hasil penilaian yang akurat dan maksimal. Sebab keterpaduan penilaian hasil belajar dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan merupakan suatu komponen yang tak terpisahkan.

Dengan begitu sebagai guru harus memperhatikan prinsip ini bagaimana bisa mencapai sebuah tujuan pembelajaran dengan standar yang tepat.

Menyeluruh dan Berkesinambungan

Setiap kompetensi pembelajaran harus dikuasai oleh peserta didik sebagai tujuan dari proses belajarnya maka dari itu penggunaan prinsip penilaian menyeluruh dan berkesinambungan dengan semua aspek kompetensi yang sudah ditetapkan.

Tidak hanya itu saja, teknik penilaian yang sesuai aspek kompetensi yang sudah menjadi pencapaiannya terus juga berkesinambungan dengan penilaian hasil belajar yang ditetapkan oleh guru.

Bermakna

Guru sebagai pendidik tentu menginginkan hasil penilaian yang diberikan untuk peserta didik dapat memberikan motivasi untuk belajar lebih giat lagi. Sementara untuk orang tuanya bisa lebih membimbing anaknya untuk sekolah dengan lebih rajin dalam belajar supaya dapat menghasilkan nilai lebih baik lagi atau memperbaiki nilai hasil belajar sebelumnya.

Tidak terkecuali untuk pendidik atau guru yang memutuskan hasil penilaian belajar tersebut, nilai yang diberikan untuk peserta didik juga harus bermakna. Di mana dalam hal ini guru bisa belajar untuk mengevaluasi setiap aspek pembelajaran yang sudah diberikan. Baik untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran maupun untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan dalam menerapkan sistem pembelajaran kepada peserta didik.

Masyarakat dan semua pihak juga harus mendapatkan kesan bermakna dari hasil penilaian guru terhadap peserta didik. Mengingat peserta didik adalah generasi selanjutnya yang diharapkan untuk memberikan kontribusi terhadap masyarakat dan elemen penting dalam negara ini.

Sistematis

Evaluasi juga harus dilakukan dengan prinsip penilaian sistematis. Di mana prosesnya harus dilakukan secara berencana dan bertahap disertai dengan langkah-langkah yang baku.

Dengan begitu guru dapat memberikan nilai yang akurat untuk peserta didik yang sudah melewati proses evaluasi. Itulah pentingnya prinsip dalam sebuah penilaian, membuat penerapannya menjadi salah satu aspek penting untuk mewujudkan tujuan belajar yang diharapkan.

Anda sebagai guru tentu sangat penting memperhatikan langkah-langkah proses penilaian. Supaya dapat guna untuk memberikan kesan terhadap peserta didik dan sistem pembelajaran yang akan Anda diberikan selanjutnya untuk lebih mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih maksimal.

Akuntabel

Menerapkan prinsip penilaian sistematis tentu berpengaruh terhadap prinsip selanjutnya yaitu akuntabel. Bahkan tidak hanya itu saja teknik maupun hasil keputusan dari nilai tersebut juga menuntut pertanggungjawaban.

Dengan melaksanakan prinsip ini banyak hal yang akan diperoleh oleh peserta didik dan guru dalam pemerolehan nilai belajar siswa. Sehingga prinsip akuntabel ini harus dipegang oleh seorang guru supaya nilai yang dikeluarkan akurat sesuai dengan kegiatan evaluasi pembelajaran yang sudah dilakukan.

Beracuan Kriteria

Penilaian hasil belajar untuk peserta didik harus memiliki acuan kriteria. Itulah sebabnya kenapa prinsip ini dalam proses penentuan nilai hasil belajar sangat ditekankan.

Pencapaian kompetensi yang sudah ditetapkan pemerintah haruslah dicapai dengan maksimal oleh peserta didik sebagai pemenuhan pemaksimalan prinsip ini.

Untuk itulah nilai hasil pembelajaran akan keluar sesuai dengan pencapaian kompetensi oleh peserta didik itu sendiri. Inilah yang disebut prinsip beracuan kriteria penilaian.

Demikian 10 prinsip penilaian hasil belajar siswa yang wajib diketahui oleh guru atau pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan. Sekaligus sebagai bahan perbaikan untuk sistem pembelajaran yang ingin diterapkan selanjutnya oleh guru atau pendidik saat mengajar. Terima kasih telah membaca di soalbelajar dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar