Apa Sih Yang Dimaksud Rumus Roa? Bagi kamu yang memang sedang berkuliah jurusan manajemen keuangan, atau bekerja di perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan finansial, pasti sudah tidak asing lagi dengan RoA atau Return on assets. Namun, untuk kamu yang baru saja terjun ke dunia finansial, mungkin merasa kebingungan, apa sih yang dimaksud dengan Return on assets ini?
Daftar Isi
Pengertian RoA
Pengertian dari RoA atau Return on assets ini memiliki arti dalam bahasa Indonesia yaitu tingkat pengembalian aset. Secara umum dapat diartikan sebagai hasil perbandingan dari laba bersih atau biasa dikenal dengan earnings after tax untuk sebuah perusahaan, yang berasal dari keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
RoA ini termasuk ke dalam rasio profitabilitas, dan ketika mengerjakannya, dapat dijadikan sebagai penilaian dari suatu perusahaan mengenai seberapa baik perusahaan tersebut dalam mengelola asetnya sendiri sehingga menghasilkan laba bersih. Mudahnya, Return on assets membuat pemilik mengetahui aset yang dimiliki mempunyai manfaat atau tidak bagi perusahaan. Maka, dibutuhkan untuk mengetahui rumus RoA.
Jadi, apabila nilai dari RoA semakin tinggi atau naik, berarti pemanfaatan aset perusahaan dinilai semakin baik pula untuk menghasilkan laba bersih. Kamu harus mencatat bahwa hasilnya adalah laba bersih, itu berarti laba yang didapatkan merupakan hasil setelah pembayaran pajak atau earnings after tax tadi. Dalam laporan keuangan, seringnya disebut dengan laba tahun berjalan atau profit for the period.
Untuk total aset yang dimaksud dalam rumus RoA nanti, disebut dengan aktiva. Yaitu seluruh harta yang dimiliki oleh sebuah perusahaan baik itu berasal dari modal di luar perusahaan atau eksternal perusahaan, contohnya hutang atau debt, maupun dari dalam perusahaan yaitu modal sendiri atau equity. Oleh sebab itu, bagi kamu yang memang sejak sekolah menengah atas mengambil jurusan keuangan atau akuntansi, tidak akan sulit dalam mempelajarinya.
Tujuan RoA
Sebuah perusahaan didirikan, sudah pasti ingin mendapatkan keuntungan, dan ini merupakan tujuan yang mutlak bagi seluruh perusahaan-perusahaan di dunia. Bahkan tidak hanya pemilik, pemegang saham atau sering juga disebut dengan investor pun pastinya memiliki tujuan utama yaitu mendapatkan keuntungan bersih dari penanaman modal atau investasi yang mereka berikan kepada suatu perusahaan. Maka, baik itu pemilik asli dari perusahaan maupun investor mempunyai tujuan yang sama.
Rumus RoA memang harus betul-betul diperhatikan karena tingkat dari Return on assets ini dapat dianggap pula sebagai imbal hasil investasi atau return on investment untuk suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan sebagian besar aset modal atau capital assets ini berasal dari investor-investor atau pemegang saham dan memiliki nilai yang besar. Sehingga harta perusahaan memang sebagian besarnya milik para investor.
Kata lainnya, modal yang nantinya diinvestasikan menjadi aset modal, kemudian pengukuran untuk pengembaliannya diukur ke dalam bentuk keuntungan atau laba bersih yang didapatkan. Untuk setiap perusahaannya, tingkat dari RoA memang berbeda-beda, dan juga pada setiap industri pun berbeda-beda pula.
Misalnya rumus RoA digunakan pada industri padat modal seperti industri pertambangan, industri alat elektronik berteknologi tinggi, industri kereta tinggi, dan industri-industri padat modal lainnya akan mendapatkan pengembalian aset yang rendah. Penyebabnya adalah pada industri tersebut memerlukan biaya yang tinggi atau alat yang digunakan dalam pengerjaan bisnis tersebut berharga mahal.
Sebaliknya, industri non padat atau bukan padat akan mendapatkan pengembalian aset yang tinggi. Jika pada alat padat mengharuskan mengeluarkan biaya yang tinggi karena harga aset yang mahal, industri bukan padat hanya akan mengeluarkan biaya yang rendah karena harga aset yang tidak mahal. Karena hal-hal tersebut, yang membuat RoA hanya akan berlaku pada jenis industri yang sama atau serupa, atau dipakai pada suatu industri untuk membandingkan antara satu periode dengan periode lainnya.
Rumus Return on assets
Cara menghitung rumus RoA, yaitu dengan melakukan pembagian antara profit atau laba bersih yang didapatkan oleh suatu perusahaan yang pada umumnya dilakukan pada perhitungan pendapatan tahunan dengan total aset yang dimiliki, perhitungan ini biasanya juga dengan memakai persentase. Untuk menghitungan Return on assets umumnya ada dua cara diantaranya menghitung pada tanggal-tangga tertentu secara rutin, dan bisa juga dengan menghitung rata-rata dari total aset atau average total assets yang dimiliki perusahaan.
Contoh Perhitungan RoA
Jika dilihat dari sebuah laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2015, profit atau laba bersih yang didapatkan oleh sebuah perusahaan sebesar 1.713 triliun rupiah. Untuk total aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut yaitu 61.433 triliun rupiah. Berapakah RoA untuk perusahaan tersebut?
Jawaban untuk pertanyaan di atas antara lain:
Rumus RoA : Laba bersih yang didapat dibagi total aset perusahaan
RoA : 1.713 triliun / 61.433 triliun
Total RoA : 2.79 persen.
Jadi, hasil dari rumus RoA untuk perusahaan tersebut yaitu bernilai 2.79 persen.
Analisis RoA
Dari penjelasan di atas, sudah ditulis bahwa fungsi dari RoA ialah untuk mengetahui efektif atau tidaknya suatu perusahaan dalam mengelola aset yang mereka miliki. Bisa juga untuk melihat seberapa banyak laba bersih atau profit yang didapatkan agar bisa mengganti uang yang dipakai untuk pembelian aset.
Apabila rasio yang dihasilkan dari rumus RoA ini lebih tinggi, memiliki arti bahwa perusahaan sudah mengelola dengan baik aset yang mereka miliki untuk bisa mendapatkan laba bersih atau profit yang sesuai dengan keinginan dan harapan pemilik perusahaan maupun investor.
Kelebihan RoA
RoA mempunyai beberapa kelebihan yang menguntungkan bagi pemilik perusahaan maupun investor. Yang pertama, Return on assets ini sangat mudah untuk dipahami meskipun kamu masih baru dalam mempelajari mengenai akuntansi ataupun masalah keuangan. Jadi, bagi kamu yang benar-benar baru terjun ke dunia keuangan, jangan khawatir tidak dapat memahami ini, ya.
Kedua, kelebihan dari rumus RoA ini ialah apabila suatu perusahaan melakukan analisis dengan benar dengan menggunakan rumus ini, maka dapat dipastikan jika perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau profit yang maksimal. Ketiga, dapat menjadi cara sebagai penilaian prestasi untuk manajemen keuangan, apalagi manajemen dalam mendapatkan laba bersih atau profit juga dapat menjadi tolak ukur dalam evaluasi kebijakan yang berlaku dalam manajemen di suatu perusahaan.
Keempat, dengan adanya return on assets ini sebuah perusahaan dapat membuat perbandingan dengan perusahaan lain yang berada di dalam sektor industri yang sama. Yang paling penting adalah bisa juga sebagai tolak ukur juga untuk perusahaan dalam memanfaatkan aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut dalam mendapatkan laba.
Kelima dan terakhir, rumus RoA yang berlaku ini bisa dijadikan sebagai alat untuk mengontrol manajemen di dalam perusahaan, dan yang utama mengenai hal-hal menyangkut profitabilitas.
Itulah ulasan mengenai penjelasan rumus RoA dan fungsi dari return on assets yang sering muncul dalam dunia manajemen keuangan. Tentunya, harus dikuasai. Terima kasih telah membaca di soalbelajar dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.