Perbedaan Tali Pusar dan Plasenta

soalbelajar.web.id – Perbedaan Tali Pusar dan Plasenta. Pada proses kehamilan, kita sering mendengar tentang dua elemen penting yang berperan krusial dalam menyokong pertumbuhan janin, yakni tali pusar dan plasenta. Meskipun keduanya saling terkait erat, keduanya memiliki peran dan karakteristik yang berbeda. Mari kita gali lebih dalam perbedaan di antara keduanya untuk memahami betapa uniknya kontribusi masing-masing dalam memastikan kehidupan baru yang sedang berkembang di dalam rahim.

Tali pusar, seakan menjadi jembatan kehidupan, menghubungkan janin dengan plasenta, sebuah organ ajaib yang menjadi panggung utama pertukaran nutrisi dan oksigen. Seiring dengan keajaiban kehamilan, tali pusar yang mengecil dan ramping menyampaikan peran pentingnya dalam mentransportasi darah dan zat esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan si kecil. Di sisi lain, plasenta yang melekat pada dinding rahim, seperti panggung megah, memainkan peran sebagai penyedia nutrisi utama dan pabrik oksigen bagi janin.

Daftar Isi

Fungsi

  1. Fungsi Tali Pusar:
    • Menghubungkan Janin dengan Plasenta: Tali pusar berperan sebagai jalur komunikasi vital antara janin dan plasenta. Ini terdiri dari dua arteri dan satu vena yang membentuk sistem peredaran darah yang terpisah dari sistem sirkulasi ibu.
    • Mentransportasi Nutrisi dan Oksigen: Tali pusar berfungsi untuk mentransportasi nutrisi dan oksigen yang diperoleh dari plasenta ke janin. Arteri menyampaikan darah yang kaya karbon dioksida dan limbah metabolik dari janin ke plasenta.
    • Mengangkut Limbah dan Karbon Dioksida: Arteri dalam tali pusar juga membawa kembali darah yang mengandung limbah dan karbon dioksida dari janin ke plasenta untuk dieliminasi.
  2. Fungsi Plasenta:
    • Pertukaran Nutrisi dan Gas: Plasenta berfungsi sebagai antarmuka utama pertukaran zat antara darah ibu dan janin. Nutrisi, oksigen, dan hormon dari darah ibu diserap oleh plasenta dan disalurkan ke janin, sedangkan limbah dan karbon dioksida dari darah janin dilepaskan ke darah ibu untuk dikeluarkan.
    • Produksi Hormon Kehamilan: Plasenta berperan dalam produksi hormon-hormon seperti human chorionic gonadotropin (hCG), estrogen, dan progesteron yang mendukung kelangsungan kehamilan dan perkembangan janin.
    • Pelindung Terhadap Infeksi: Plasenta juga memiliki fungsi sebagai penghalang untuk melindungi janin dari infeksi dan zat berbahaya yang mungkin terdapat dalam darah ibu.

Komposisi

  1. Komposisi Tali Pusar:
    • Arteri dan Vena: Tali pusar terdiri dari dua arteri dan satu vena. Arteri membawa darah yang mengandung karbon dioksida dan limbah metabolik dari janin ke plasenta, sedangkan vena membawa darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta ke janin.
    • Jaringan Tali Pusar: Selain pembuluh darah, tali pusar juga mengandung jaringan ikat dan jelly Wharton, yang memberikan dukungan struktural dan elastisitas pada tali pusar.
    • Berbentuk Silinder: Secara umum, tali pusar memiliki bentuk silinder dan panjang, menggambarkan karakteristik strukturalnya yang mengarah ke tujuannya sebagai saluran transportasi vital.
  2. Komposisi Plasenta:
    • Jaringan Vaskular dan Membran: Plasenta terdiri dari jaringan vaskular yang kompleks dan membran amnion. Jaringan vaskular ini memungkinkan pertukaran substansi antara darah ibu dan janin.
    • Ketebalan Variabel: Plasenta memiliki karakteristik ketebalan yang bervariasi, dengan bagian tengah yang lebih tebal dan bagian pinggir yang lebih tipis. Ini mencerminkan adanya zona fungsional yang lebih intens dalam pertukaran nutrisi dan gas di tengah plasenta.
    • Bentuk Datar dan Fleksibel: Struktur plasenta biasanya lebih datar dan fleksibel, menyesuaikan diri dengan bentuk dinding rahim. Ini memungkinkan plasenta untuk menempel erat pada dinding rahim untuk mendukung pertukaran yang efisien.

Lokasi

  1. Lokasi Tali Pusar:
    • Terhubung dengan Perut Janin: Tali pusar terhubung langsung dengan perut janin. Biasanya, tali pusar melekat pada bagian tengah atau dekat pusar janin, membentuk ikatan yang erat sepanjang kehamilan.
    • Bergerak Bersama Janin: Seiring dengan pertumbuhan janin, tali pusar akan bergerak bersama janin dan tidak selalu terletak di pusat umbilicus (pusar) pada dinding perut janin.
  2. Lokasi Plasenta:
    • Melekat pada Dinding Rahim: Plasenta melekat pada dinding rahim selama kehamilan. Lokasinya dapat berbeda-beda tergantung pada zona implantasi pada dinding rahim. Biasanya, plasenta melekat pada bagian atas atau samping dinding rahim.
    • Merupakan Struktur Dalam Rahim: Plasenta terletak di dalam rahim, menjadi penghubung vital antara sirkulasi darah ibu dan janin. Saat janin berkembang, plasenta tumbuh dan menutupi sebagian besar area permukaan dinding rahim.

Pembentukan

  1. Pembentukan Tali Pusar:
    • Awal Kehamilan: Tali pusar mulai terbentuk pada tahap awal kehamilan, khususnya pada minggu ke-5 hingga ke-10. Pembentukan tali pusar dimulai ketika embrio sedang berkembang, dan pada tahap sel sel punya tendensi untuk mengkhusus menjadi komponen-komponen utama tali pusar.
    • Dari Bagian Janin: Tali pusar berkembang bersama dengan pertumbuhan janin. Pembentukan tali pusar melibatkan pengembangan arteri dan vena yang membawa darah dari dan ke janin, serta jaringan ikat yang memberikan dukungan struktural pada tali pusar.
  2. Pembentukan Plasenta:
    • Respons Terhadap Kehamilan: Pembentukan plasenta dimulai sebagai respons terhadap kehamilan. Setelah sel telur yang dibuahi menempel pada dinding rahim, terjadi diferensiasi sel-sel menjadi jaringan yang membentuk plasenta.
    • Minggu ke-2 hingga ke-8: Proses pembentukan plasenta terjadi sekitar minggu ke-2 hingga minggu ke-8 kehamilan. Pada tahap ini, sel-sel trofoblas yang berkembang memainkan peran utama dalam membentuk plasenta dan mengekspresikan hormon-hormon awal kehamilan seperti human chorionic gonadotropin (hCG).
    • Tumbuh di Dinding Rahim: Plasenta terus tumbuh dan menempel di dinding rahim selama kehamilan. Proses pembentukan melibatkan pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel plasenta untuk memenuhi fungsi utamanya sebagai penghubung vital antara darah ibu dan janin.

Ukuran dan Bentuk

  1. Ukuran dan Bentuk Tali Pusar:
    • Bentuk Silinder: Tali pusar memiliki bentuk silinder dan panjang. Struktur ini membantu dalam fungsi transportasi darah dan zat-zat esensial antara janin dan plasenta.
    • Diameter yang Variabel: Meskipun umumnya memiliki diameter yang relatif kecil, diameter tali pusar bisa bervariasi tergantung pada seberapa aktif pertumbuhan janin terjadi.
  2. Ukuran dan Bentuk Plasenta:
    • Bentuk Datar dan Fleksibel: Plasenta memiliki bentuk yang lebih datar dan fleksibel. Ini memungkinkan plasenta untuk menyesuaikan diri dengan bentuk dinding rahim dan menempel erat pada permukaannya.
    • Ketebalan yang Variabel: Plasenta memiliki ketebalan yang bervariasi, dengan bagian tengahnya cenderung lebih tebal dibandingkan dengan bagian pinggir. Variasi ini mencerminkan zona-zona fungsional plasenta di mana pertukaran zat terjadi dengan efisiensi yang tinggi.

Peran dalam Kehidupan Janin

  1. Peran Tali Pusar:
    • Mentransportasi Nutrisi dan Oksigen: Tali pusar bertanggung jawab atas transportasi nutrisi, oksigen, dan zat-zat esensial lainnya dari plasenta ke janin. Arteri membawa darah yang mengandung karbon dioksida dan limbah dari janin ke plasenta, sementara vena membawa darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta ke janin.
    • Mentransportasi Limbah dan Karbon Dioksida: Selain mengangkut nutrisi, tali pusar juga berperan dalam mengangkut limbah dan karbon dioksida yang dihasilkan oleh janin, membantu menjaga lingkungan intrauterin tetap bersih dan mendukung pertumbuhan yang sehat.
  2. Peran Plasenta:
    • Pertukaran Zat: Plasenta berfungsi sebagai stasiun pertukaran utama antara darah ibu dan janin. Nutrisi, oksigen, dan hormon dari darah ibu diserap oleh plasenta dan disalurkan ke janin, sementara limbah dan karbon dioksida dari darah janin dilepaskan ke darah ibu untuk diekskresikan.
    • Pelindung terhadap Infeksi: Plasenta menyediakan lapisan perlindungan, mencegah bakteri dan patogen lainnya yang mungkin terdapat dalam darah ibu agar tidak dapat menginfeksi janin. Ini membantu menjaga keamanan dan kesehatan janin selama masa perkembangan.
    • Produksi Hormon Kehamilan: Plasenta memainkan peran penting dalam produksi hormon-hormon kehamilan seperti hCG, estrogen, dan progesteron. Hormon-hormon ini mendukung kelangsungan kehamilan dan membantu mengatur perubahan fisik dan hormonal pada ibu hamil.

Periode Pengeluaran

  1. Periode Pengeluaran Tali Pusar:
    • Setelah Kelahiran Janin: Tali pusar biasanya dipotong setelah kelahiran janin. Proses ini menjadi langkah pertama dalam perawatan pasca-kelahiran.
    • Penanganan Steril: Pengeluaran tali pusar dilakukan dengan hati-hati dan menggunakan alat yang disterilkan. Ini untuk meminimalkan risiko infeksi atau masalah lain yang dapat muncul setelah proses pengeluaran.
  2. Periode Pengeluaran Plasenta:
    • Setelah Kelahiran Janin dan Tali Pusar: Plasenta dieluarkan setelah kelahiran janin dan pemotongan tali pusar. Proses ini disebut “kelahiran plasenta” atau “pengeluaran plasenta.”
    • Melalui Proses Alami atau Bantuan Medis: Pengeluaran plasenta dapat terjadi secara alami, di mana plasenta lepas dan dikeluarkan melalui kontraksi rahim setelah kelahiran janin. Dalam beberapa kasus, bantuan medis seperti injeksi oksitosin dapat digunakan untuk merangsang kontraksi dan mempercepat pengeluaran plasenta.
    • Penting untuk Menghindari Retensi Plasenta: Retensi plasenta (plasenta yang tidak keluar sepenuhnya) dapat menyebabkan komplikasi, sehingga dokter atau bidan memastikan bahwa plasenta dikeluarkan sepenuhnya selama proses ini.
Perbedaan Tali Pusar Plasenta
Fungsi Menghubungkan janin dengan plasenta Organ temporer yang menyediakan nutrisi dan oksigen kepada janin, serta mengeluarkan limbah janin
Komposisi Terdiri dari tiga pembuluh darah: dua arteri dan satu vena Terdiri dari jaringan vaskular dan membran yang membantu pertukaran zat antara ibu dan janin
Lokasi Menempel pada perut janin Melekat pada dinding rahim
Pembentukan Terbentuk sejak awal kehamilan dan berkembang bersama janin Terbentuk sebagai respons terhadap kehamilan dan berkembang di dalam rahim selama kehamilan
Fungsi Umum Mentransportasi darah dan zat nutrisi antara janin dan plasenta Melayani sebagai interface pertukaran zat antara darah ibu dan janin
Ukuran dan Bentuk Lebih panjang dan tipis dibandingkan dengan plasenta Lebih besar dan datar, menutupi sebagian besar area permukaan dinding rahim
Peran dalam Kehidupan Janin Memberikan nutrisi dan oksigen, serta mengangkut limbah janin Menyediakan nutrisi, oksigen, dan mengeluarkan limbah, juga berperan dalam produksi hormon kehamilan
Periode Pengeluaran Biasanya diikat dan dipotong setelah kelahiran janin Dikeluarkan setelah kelahiran janin dalam proses yang disebut sebagai ‘kelahiran plasenta’

Itulah Perbedaan Tali Pusar dan Plasenta. Terima kasih telah membaca di soalbelajar dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar