Perbedaan Rusa dan Kijang

soalbelajar.web.id – Perbedaan Rusa dan Kijang. Apakah Anda pernah bertanya-tanya tentang perbedaan antara rusa dan kijang? Meskipun keduanya terlihat serupa dengan mata tak terlatih, dunia alam menyimpan sejumlah perbedaan menarik di antara kedua makhluk ini. Seolah membawa keunikan masing-masing, rusa dan kijang bukan hanya sekadar hewan hutan yang menghiasi lanskap. Dalam perbedaan perilaku, habitat, hingga tarian romantis mereka, mari kita telusuri lebih dalam untuk memahami bagaimana kedua spesies ini memainkan peran unik dalam ekosistem.

Ukuran Tubuh

Rusa:

  1. Panjang Tubuh: Rusa umumnya memiliki panjang tubuh yang lebih besar dibandingkan kijang. Panjang tubuh rusa berkisar antara 1,5 hingga 2,5 meter, tergantung pada spesiesnya.
  2. Berat Badan: Rusa juga cenderung memiliki berat badan yang lebih besar. Berat badan rata-rata rusa dewasa berkisar antara 70 hingga 150 kg, tergantung pada spesiesnya.
  3. Tanduk Jantan: Tanduk rusa jantan cenderung lebih besar dan lebih bercabang dibandingkan kijang. Tanduk rusa dapat mencapai panjang lebih dari 1,5 meter dan memiliki cabang yang lebih kompleks.

Kijang:

  1. Panjang Tubuh: Kijang umumnya memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil daripada rusa. Panjang tubuh kijang berkisar antara 1,2 hingga 2,1 meter, tergantung pada jenis dan spesiesnya.
  2. Berat Badan: Berat badan kijang umumnya lebih ringan daripada rusa. Kijang dewasa memiliki berat badan yang bervariasi, mulai dari 18 hingga 300 kg, tergantung pada jenis kijang dan spesiesnya.
  3. Tanduk Jantan: Tanduk kijang jantan cenderung lebih kecil dan kurang bercabang dibandingkan rusa. Tanduk kijang biasanya kurang dari 1 meter panjangnya dan lebih sederhana dalam struktur cabangannya.

Tanduk Jantan

  1. Ukuran:
    • Rusa: Tanduk jantan rusa biasanya lebih besar dan lebih bercabang. Panjangnya dapat mencapai lebih dari 1,5 meter. Ranting-ranting cabangnya cenderung lebih besar dan lebih kompleks.
    • Kijang: Tanduk jantan kijang umumnya lebih kecil daripada rusa. Panjangnya biasanya kurang dari 1 meter. Meskipun ada variasi, tanduk kijang cenderung kurang bercabang dan lebih sederhana.
  2. Bentuk dan Struktur:
    • Rusa: Tanduk rusa memiliki ciri khas yaitu cabang yang bercabang atau bertunas. Cenderung lebih masif dan berat, dengan berbagai cabang yang dapat tumbuh dari tanduk utama.
    • Kijang: Tanduk kijang cenderung lebih ramping dan kurang bercabang. Dapat memiliki satu atau dua cabang, tetapi strukturnya lebih sederhana dibandingkan dengan tanduk rusa.
  3. Pertumbuhan:
    • Rusa: Tanduk rusa tumbuh setiap tahun dan mengalami pertumbuhan yang cukup cepat, terutama pada musim pertumbuhan. Proses ini sering kali disebut sebagai “tumbuh tanduk.”
    • Kijang: Tanduk kijang juga mengalami pertumbuhan tahunan, tetapi pertumbuhannya biasanya lebih lambat dan tanduknya cenderung tidak mencapai ukuran sebesar tanduk rusa.
  4. Tujuan dan Penggunaan:
    • Rusa: Tanduk rusa sering digunakan dalam pertarungan antar jantan selama musim kawin untuk menentukan hierarki dan hak bereproduksi.
    • Kijang: Meskipun kijang jantan juga dapat menggunakan tanduknya dalam pertarungan untuk memperebutkan pasangan, namun bentuk dan ukurannya yang lebih kecil mungkin membuatnya kurang efektif dalam pertarungan yang intens.
  5. Perbedaan Spesies:
    • Rusa: Setiap spesies rusa mungkin memiliki karakteristik unik pada tanduknya. Contohnya, rusa ekor putih memiliki tanduk yang cenderung lebih panjang dan bercabang, sementara rusa sambar memiliki tanduk yang lebih melengkung.
    • Kijang: Tanduk kijang juga dapat bervariasi antara spesies. Sebagai contoh, kijang merah memiliki tanduk yang relatif ramping, sedangkan kijang Axis memiliki tanduk yang lebih besar dan cenderung melengkung ke belakang.

Kelompok Sosial

Rusa:

  1. Kelompok Kecil atau Soliter:
    • Rusa umumnya cenderung hidup dalam kelompok kecil atau menjadi hewan soliter, terutama pada musim panas.
    • Jantan dewasa sering kali lebih cenderung menjadi soliter di luar musim kawin.
  2. Perilaku Hierarki Sosial:
    • Ketika hidup dalam kelompok, terdapat struktur hierarki sosial yang diatur oleh dominansi dan hierarki antara anggota kelompok.
    • Jantan dewasa dapat bersaing untuk mendapatkan status dominan melalui perkelahian dan pameran tanduk.
  3. Pemisahan Selama Musim Kawin:
    • Selama musim kawin, rusa jantan mungkin memisahkan diri untuk mencari pasangan dan memastikan wilayah kekuasaan mereka.

Kijang:

  1. Kelompok Besar atau Keluarga:
    • Kijang dapat hidup dalam kelompok besar atau keluarga, tergantung pada jenisnya.
    • Struktur kelompok bisa terdiri dari kijang betina, kijang muda, dan kadang-kadang beberapa kijang jantan.
  2. Kijang Jantan Sering Bersama-sama:
    • Kijang jantan cenderung tidak terlalu soliter dan seringkali dapat ditemukan bersama-sama dengan kelompok, terutama jika kelompok itu terdiri dari betina dan anak-anak kijang.
  3. Penggunaan Panggilan dan Tarian:
    • Selama musim kawin, kijang jantan dapat menggunakan panggilan khas dan bahkan melakukan tarian khas untuk menarik perhatian betina.
  4. Kerjasama dalam Kelompok:
    • Dalam kelompok kijang, terkadang terlihat adanya kerjasama dalam mencari makanan dan menjaga kelompok dari ancaman predator.
  5. Perilaku Reproduksi yang Berbeda:
    • Betina kijang sering melahirkan satu anak setiap kali, dan kijang jantan mungkin lebih terlibat dalam menjaga dan melindungi anak-anak.

Pola Makan

Rusa:

  1. Tipe Herbivora:
    • Rusa adalah hewan herbivora, yang berarti mereka memakan tumbuhan sebagai sumber utama makanan mereka.
    • Diet rusa terutama terdiri dari dedaunan, tunas pohon, dan rerumputan.
  2. Pilihannya pada Tanaman Berkayu:
    • Rusa cenderung makan tanaman berkayu seperti kulit pohon dan cabang-cabang kecil, terutama pada musim dingin ketika tanaman berkayu menjadi lebih mudah diakses daripada tumbuhan hijau.
  3. Pola Pencarian Makanan:
    • Rusa umumnya memiliki pola pencarian makanan yang fleksibel dan dapat beralih antara berbagai jenis tumbuhan berdasarkan musim dan ketersediaan makanan.
  4. Kecepatan Pertumbuhan Tanduk:
    • Rusa jantan memiliki tanduk yang tumbuh setiap tahun dan dapat mencapai ukuran yang cukup besar. Tanduk ini tumbuh terutama pada musim semi dan musim panas.

Kijang:

  1. Herbivora dengan Pola Pencarian Makanan yang Beragam:
    • Kijang juga adalah hewan herbivora dan memiliki pola pencarian makanan yang beragam tergantung pada spesies dan habitatnya.
    • Makanan kijang mencakup rumput, tanaman rendah, dan daun-daunan.
  2. Adaptasi terhadap Lingkungan:
    • Kijang sering kali dapat beradaptasi dengan berbagai jenis tanaman dan kondisi lingkungan, termasuk di hutan, padang rumput, dan daerah berhutan tropis.
  3. Pola Makan yang Bervariasi Menurut Jenisnya:
    • Terdapat berbagai jenis kijang, dan pola makan mereka bisa bervariasi. Sebagai contoh, kijang sambar dapat makan tanaman berkayu, sedangkan kijang muntjac lebih condong pada makanan seperti buah dan tunas pohon.
  4. Peran Penting dalam Ekosistem:
    • Kijang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dengan mengendalikan pertumbuhan tanaman tertentu melalui pemakanannya.
  5. Pola Reproduksi yang Berpengaruh pada Pola Makan:
    • Periode kawin dan reproduksi kijang dapat mempengaruhi pola makan mereka, di mana mereka mungkin lebih fokus mencari makanan yang kaya nutrisi selama periode ini.

Siklus Kehidupan

Panjang Kehamilan:

  • Rusa: Rata-rata, siklus kehamilan rusa berlangsung sekitar 8 bulan. Betina rusa akan mengalami masa kehamilan ini sebelum melahirkan anak.
  • Kijang: Panjang kehamilan kijang bervariasi tergantung pada jenisnya. Secara umum, periode kehamilan kijang berkisar antara 6 hingga 9 bulan, tergantung pada spesies atau subspesiesnya.

2. Jumlah Anak yang Dilahirkan:

  • Rusa: Betina rusa biasanya melahirkan satu atau dua anak setiap kali melahirkan. Kembar cukup umum pada beberapa spesies rusa.
  • Kijang: Betina kijang umumnya melahirkan satu anak setiap kali melahirkan. Meskipun kelahiran kembar dapat terjadi, itu tidak seumum pada rusa.

3. Perilaku Reproduksi:

  • Rusa: Rusa jantan memiliki perilaku reproduksi yang mencakup perkelahian untuk mendapatkan pasangan. Ini sering melibatkan persaingan antara jantan untuk mendapatkan hak kawin dengan betina. Perangkat utama dalam ritual ini adalah tanduk yang besar dan bercabang.
  • Kijang: Perilaku reproduksi kijang sering melibatkan panggilan khas dan tarian ritual yang dilakukan oleh jantan untuk menarik perhatian betina. Tanduk kijang umumnya lebih kecil dan kurang bercabang dibandingkan dengan rusa, dan mereka cenderung lebih mengandalkan panggilan suara dan gerakan tubuh untuk menunjukkan kegagahan.

Perilaku Reproduksi

Perilaku Reproduksi Rusa:

  1. Perkelahian Tanduk: Rusa jantan cenderung terlibat dalam perkelahian tanduk yang dramatis selama musim kawin. Tanduk rusa jantan dapat tumbuh sangat besar dan bercabang, dan mereka menggunakan tanduk ini untuk bersaing dengan rusa jantan lainnya demi mendapatkan hak kawin dengan betina.
  2. Pameran Fisik: Selain perkelahian tanduk, rusa jantan juga melakukan pameran fisik untuk menarik perhatian betina. Ini mungkin termasuk gerakan tubuh yang dramatis, seperti menggoyangkan kepala atau berjalan dengan sikap yang anggun.
  3. Territorialitas: Rusa jantan cenderung menjadi territorial selama musim kawin, dan mereka dapat menandai wilayahnya dengan menggosok-gosokkan tanduknya pada pohon atau tanaman. Hal ini dapat memberikan sinyal kepada rusa jantan lainnya untuk menjauh dari wilayah tersebut.
  4. Siklus Reproduksi: Rusa memiliki siklus reproduksi tahunan, dan musim kawin biasanya terjadi pada musim gugur. Pada musim ini, rusa jantan lebih aktif dalam mencari pasangan dan bersaing satu sama lain untuk hak kawin.

Perilaku Reproduksi Kijang:

  1. Panggilan dan Tarian: Kijang jantan sering kali menggunakan panggilan khas dan melakukan tarian sebagai bagian dari ritual kawin. Panggilan ini dapat berupa suara dengungan atau dering, dan tarian dapat melibatkan gerakan-gerakan tubuh yang kompleks.
  2. Tanduk yang Lebih Sederhana: Tanduk kijang jantan umumnya lebih sederhana dan kurang bercabang dibandingkan dengan rusa. Meskipun demikian, kijang jantan dapat menggunakan tanduk ini dalam pertunjukan untuk menarik perhatian betina dan menunjukkan dominasi terhadap kijang jantan lainnya.
  3. Pertarungan Fisik yang Lebih Rendah: Meskipun pertarungan fisik antara kijang jantan dapat terjadi, intensitasnya cenderung lebih rendah daripada perkelahian tanduk rusa. Kijang lebih sering menyelesaikan konflik dengan menggunakan panggilan dan tarian.
  4. Kelompok Sosial: Beberapa jenis kijang, seperti kijang rusa atau kijang merah, dapat membentuk kelompok sosial yang lebih besar. Kijang jantan mungkin bersaing dalam kelompok ini untuk mendapatkan hak kawin dengan betina.
  5. Siklus Reproduksi yang Berbeda: Siklus reproduksi kijang dapat bervariasi tergantung pada jenisnya. Beberapa jenis kijang memiliki musim kawin yang tetap, sementara yang lain dapat bereproduksi sepanjang tahun tergantung pada kondisi lingkungan.

Distribusi Geografis

Rusa (Genus Cervus):

  1. Rusa Merah (Cervus elaphus):
    • Distribusi Utama: Rusa merah memiliki distribusi yang sangat luas dan tersebar di seluruh belahan dunia. Mereka dapat ditemukan di Amerika Utara, Eropa, Asia, dan Afrika Utara.
    • Habitat: Rusa merah biasanya mendiami hutan boreal, hutan campuran, hutan berdaun lebar, dan kadang-kadang daerah pegunungan.
  2. Rusa Sika (Cervus nippon):
    • Distribusi Utama: Rusa sika berasal dari Asia Timur, tetapi mereka telah diperkenalkan ke berbagai belahan dunia, termasuk Eropa, Amerika Utara, dan Oseania.
    • Habitat: Rusa sika dapat ditemukan di hutan berdaun lebar, hutan campuran, dan daerah pegunungan.
  3. Rusa Axis (Axis axis):
    • Distribusi Utama: Rusa axis adalah spesies asli India, tetapi mereka juga telah diperkenalkan ke berbagai wilayah di dunia, termasuk Amerika Utara dan Australia.
    • Habitat: Rusa axis biasanya hidup di hutan tropis, padang rumput, dan daerah berhutan tropis.

Kijang (Genus Axis):

  1. Kijang India (Axis axis):
    • Distribusi Utama: Kijang India, atau yang juga dikenal sebagai rusa axis, berasal dari India tetapi telah diperkenalkan ke wilayah-wilayah lain, termasuk Amerika Utara dan Australia.
    • Habitat: Kijang India umumnya hidup di hutan tropis, padang rumput, dan daerah berhutan tropis.
  2. Kijang Biru (Axis kuhlii):
    • Distribusi Utama: Kijang biru dapat ditemukan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Malaysia.
    • Habitat: Habitat kijang biru melibatkan hutan tropis dan subtropis, serta padang rumput.
  3. Kijang Jawa (Axis javanicus):
    • Distribusi Utama: Kijang Jawa merupakan spesies endemik di Pulau Jawa, Indonesia.
    • Habitat: Kijang Jawa umumnya hidup di hutan tropis dataran rendah dan daerah berhutan tropis.

 

Habitat

Habitat Rusa:

  1. Hutan dan Padang Rumput:
    • Rusa umumnya dapat ditemukan di hutan dan padang rumput.
    • Mereka sering menghuni hutan berdaun lebar, hutan konifer, dan campuran keduanya.
    • Rusa yang tinggal di hutan cenderung memiliki warna bulu yang lebih gelap untuk menyamarkan diri di antara pepohonan.
  2. Zona Iklim yang Beragam:
    • Rusa memiliki kemampuan adaptasi yang baik dan dapat ditemukan di berbagai iklim, termasuk di daerah bersalju atau daerah tropis.
  3. Pola Migrasi:
    • Beberapa populasi rusa terlibat dalam pola migrasi musiman, berpindah antara daerah tinggi dan rendah sesuai dengan perubahan musim.
  4. Kegiatan Malam:
    • Beberapa spesies rusa, seperti rusa merah, lebih aktif pada malam hari atau saat senja.

Habitat Kijang:

  1. Hutan dan Daerah Terbuka:
    • Kijang dapat dijumpai di hutan, padang rumput, daerah berhutan tropis, dan kadang-kadang di daerah semak atau pegunungan.
  2. Vegetasi Rendah dan Rumput:
    • Kijang cenderung menyukai daerah dengan vegetasi rendah, termasuk rumput, dedaunan, dan tanaman rendah lainnya.
    • Mereka sering kali menghindari hutan yang terlalu lebat.
  3. Dataran Rendah hingga Pegunungan Rendah:
    • Kijang dapat ditemukan di berbagai ketinggian, mulai dari dataran rendah hingga kawasan pegunungan rendah.
  4. Hidup Berkelompok:
    • Beberapa jenis kijang, seperti kijang axis, dapat membentuk kelompok besar, sementara jenis lainnya lebih suka hidup dalam kelompok kecil atau keluarga.
  5. Perilaku Anak:
    • Anak kijang seringkali dilahirkan di tempat yang aman dan disembunyikan oleh induknya, dan mereka mengandalkan warna bulu yang tahan air untuk mereduksi risiko terdeteksi oleh predator.
Ciri-ciri Rusa Kijang
Kingdom Animalia Animalia
Filum Chordata Chordata
Kelas Mammalia Mammalia
Ordo Artiodactyla Artiodactyla
Famili Cervidae Cervidae atau Bovidae (tergantung pada jenis kijang)
Genus Cervus Axis atau Rusa Muntjac (tergantung pada jenis kijang)
Habitat Hutan dan padang rumput Hutan, padang rumput, dan daerah berhutan tropis
Distribusi Geografis Bergantung pada spesies, tetapi umumnya tersebar di Amerika Utara, Eropa, dan Asia Terdapat di Asia, Afrika, dan beberapa di Amerika Utara
Ukuran Tubuh Lebih besar, rata-rata 1,5 hingga 2,5 meter panjang tubuh dan 70 hingga 150 kg berat badan Lebih kecil, rata-rata 1,2 hingga 2,1 meter panjang tubuh dan 18 hingga 300 kg berat badan (bergantung pada jenis kijang)
Tanduk Jantan Biasanya lebih besar dan lebih bercabang, tumbuh setiap tahun dan dapat mencapai hingga 1,5 meter atau lebih Tanduk lebih kecil dan kurang bercabang, biasanya kurang dari 1 meter
Kelompok Sosial Biasanya hidup dalam kelompok kecil atau soliter, terutama pada musim panas Dapat hidup dalam kelompok besar atau keluarga, tergantung pada jenisnya
Pola Makan Herbivora, makanan utama adalah dedaunan, tunas pohon, dan rerumputan Herbivora, makanan utama adalah rumput, tanaman rendah, dan daun-daunan
Siklus Kehidupan Betina melahirkan setelah sekitar 8 bulan kehamilan, satu atau dua anak setiap kali Betina biasanya melahirkan satu anak setiap kali, periode kehamilan sekitar 6-9 bulan tergantung pada jenisnya
Perilaku Reproduksi Rusa jantan bersaing untuk mendapatkan pasangan melalui perkelahian dan pameran tanduk Kijang jantan sering kali menggunakan panggilan khas dan ritual tarian selama musim kawin

Itulah Perbedaan Rusa dan Kijang. Terima kasih telah membaca di soalbelajar dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar