Pengertian,Contoh Soal dan Aturan Biloks

soalbelajar.web.id – Pengertian, Contoh Soal dan Aturan Biloks.  Bilangan oksidasi atau lebih dikenal biloks merupakan jumlah elektron yang diterima dan dilepas dalam pembentukan sebuah molekul, senyawa atau ion. Tanda positif dan negatif menjadi nilai pada bilangan ini, yang kemudian disebut biloks (b.o).

Perlu diketahui, terdapat beberapa atom yang hanya memiliki satu bilangan oksidasi saja. Namun, atom yang memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi pun jauh lebih banyak. Anda terlebih dahulu harus mengetahui nilai sebuah bilangan oksidasi atom unsur lain yang memiliki sifat umum, jika ingin menemukan nilai dari bilangan atom pada suatu senyawa atau molekul.

Ketentuan dan aturan biloks  dalam menentukan bilangan oksidasi:

  1.  Bilangan oksidasi yang memiliki nilai nol merupakan biloks unsur bebas pada bentuk monoatomik, diamotik, triatomik, tetraatomik. Beberapa contohnya adalah: Fe, C, H2, C12, S8, O2, F2, dan P4.
  2. Atom F memiliki bilangan oksidasi -1.
  3. Atom logam yang memiliki bilangan oksidasi positif (pasti) memiliki harga yang sama, sesuai pada nomor golongannya. Harga ini tidak berlaku pada logam transisi yang memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu.
  4. Bilangan oksidasi dari Na, Li, Rb, K, dan Cs adalah +1.
  5. Bilangan oksidasi dari atom Ba, Be, Ca, Mg, Sr, dan Ra adalah +2.
  6. Berdasarkan aturan biloks, bilangan oksidasi atom Al memiliki adalah +3.
  7. Atom H bilangan oksidasinya adalah +1+. Bilangan oksidasi ini tidak akan berlaku jika berikatan pada unsur logam, atau unsur yang bilangan oksidasinya menjadi negatif (-1). Istilah lain dari senyawa atom H pada unsur logam ini adalah senyawa hidrida.
  8. Bilangan oksidasi atom O adalah -2. Bilangan oksidasi ini tidak berlaku jika berikatan pada pada senyawa superoksida dan peroksida atau atom F. Menurut aturan biloks, bilangan oksidasi dari atom O adalah +2 pada OF2. Sedangkan di dalam senyawa peroksida seperti H2O2, bernilai -1.
  9. Atom-atom penyusun ion memiliki jumlah bilangan oksidasi yang sama dengan muatan ion itu sendiri.
  10. Jumlah bilangan oksidasi dari unsur yang terdapat dalam pembentuk senyawa netral adalah nol.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, untuk menentukan bilangan oksidasi, perlu dilakukan pemahaman mengenai aturan biloks. Aturan bilangan oksidasi ini akan diulas pada pembahasan berikut ini.

Baca juga : Mengenal Reaksi Autoredoks yang Jarang Anda Ketahui

Unsur Bebas yang Berbentuk Atom atau Molekul Unsur Bernilai 0

Unsur bebas berbentuk atom:

  1. Bilangan oksidasi C pada C bernilai = 0
  2. Bilangan oksidasi Ca pada Ca bernilai = 0
  3. Bilangan oksidasi Cu pada Cu bernilai = 0
  4. Bilangan oksidasi Na pada Na bernilai = 0
  5. Bilangan oksidasi Fe pada Fe bernilai = 0
  6. Bilangan oksidasi Al pada Al bernilai = 0
  7. Bilangan oksidasi Ne dalam Ne bernilai = 0

Aturan biloks dari unsur bebas berbentuk molekul:

  1. Bilangan oksidasi H pada H2 bernilai = 0
  2. Bilangan oksidasi O pada O2 bernilai = 0
  3. Bilangan oksidasi Cl dalam Cl2 bernilai = 0
  4. Bilangan oksidasi P dalam P4 bernilai = 0
  5. Bilangan oksidasi S dalam S8 bernilai = 0

Bilangan Oksidasi Berupa Logam Dalam Senyawa Selalu Bernilai Positif

  1. Pada unsur logam golongan 1 atau sistem lama gololngan .IA seperti Li, Na, K, Rb, Cs, Fr memiliki bilangan oksidasi +1.
  2. Bilangan oksidasi K dalam KNO3, KCl, atau K2SO4 bernilai +1
  3. Aturan biloks pada unsur logam golongan 2 (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra) memiliki bilangan oksidasi +2.
  4. Bilangan oksidasi unsur Mg dalam MgCl2, MgO, atau MgSO4 adalah +2.
  5. Untuk bilangan oksidasi dalam unsur logam selain yang disebutkan adalah:
  •  Unsur Ag bernilai = +1
  • Unsur Cu bernilai = +1 dan +2
  • Unsur Hg bernilai = +1 dan +2
  • Unsur Au bernilai = +1 dan +3
  • Unsur Fe bernilai = +2 dan +3

Bilangan Oksidasi Ion Poliatom dan Monoatom Selalu Sama Dengan Muatan Ion yang Terkandung di Dalamnya

  1. Ion monoatom (Na+, Ca2+, Al3+, Cl-, dan 02-) memiliki bilangan oksidasi berurutan +1,+2, +3, -1 dan -2.
  2. Ion poliatom (NH4+, SO42-, PO43-) memiliki bilangan oksidasi berurutan +1,-2, dan -3.

Bilangan Oksidasi Unsur Golongan VIA

Aturan biloks pada unsur golongan VIA yang terdapat dalam senyawa biner memiliki nilai -2 dan -1, tergantung unsur yang terkandungnya. Unsur yang berlaku dalam aturan ini adalah unsur S dalam Na2S dan MgS (bernilai = -2) dan unsur Cl dalam NaCl, KCl, MgCl2, dan FeCl3 bernilai = -1.

Bilangan Oksidasi Unsur H Dalam Senyawanya Bernilai +1

Aturan ini tidak berlaku pada biloks hidrida atau senyawa hydrogen dengan logam yang bernilai -1. Alasannya adalah karena pada senyawa hydrogen terbentuk dari ion hidrida itu sendiri. Bilangan oksidasi ion seperti hidrida ini sama seperti muatan ion-nya, yaitu bernilai -1. Aturan biloks ini diterapkan pada dua unsur H dalam H2O, HCl, H2S, dan NH3 ( bernilai = +1), dan unsur H dalam NaH, CaH2, dan AlH3 (bernilai = -1).

Bilangan Oksidasi Unsur O Dalam Senyawanya Bernilai -2

Aturan ini tidak berlaku jika:

  1.  Bilangan oksidasi senyawa biner dalam F, bernilai +2.
  2. Bilangan oksidasi senyawa peroksida, bernilai -1.
  3. Bilangan oksidasi senyawa superoksida, bernilai -½ .
  4. Bilangan oksidasi unsur O memiliki nilai -2 dalam H2O, KOH, H2SO4 dan Na3PO4

Jumlah Bilangan Oksidasi Pada Unsur Senyawa Adalah 0 (Nol)

Aturan biloks ini dapat disimpulkan bahwa jumlah bilangan oksidasi pada unsur pembentuk ion atau senyawa poliatom, sama dengan muatan ion poliatom itu sendiri.

Itulah 7 aturan yang harus dipahami dalam menentukan biloks. Untuk lebih memahaminya lagi, perhatikan contoh soal berikut ini.

– Tentukan bilangan oksidasi atom unsur yang dicetak tebal pada senyawa dibawah ini:
• N2O5
• MnO4-
• Cr2O72-
• Na2S2O7
• Al2(SO4)3

Jawab:

Biloks akan ditentukan, misalnya x:
• Muatan N2O5 adalah (2 x biloks N) + (5 x biloks O)
0 = (2x (x)) + (5 x (-2))
0 = 2x – 10
x = +5

Bilangan oksidasi atom N pada senyawa N2O5 adalah +5

• Muatan MnO4- adalah (1 x biloks Mn) + (4 x biloks O)
-1 adalah (1 x (x)) + (4 x (-2))
-1 adalah x – 8
x adalah +7

Bilangan oksidasi atom Mn pada senyawa MnO4- adalah +7

• Muatan Al2(SO4)3 = (2 x biloks Al) + (3 x biloks S) + (12 x biloks O), sebagai berikut:
0 = (2 x (+3)) + (3 x (x)) + (12 x (-2))
0 = 6 + 3x -24
x = +6

Bilangan oksidasi atom S pada senyawa Al2(SO4)3 adalah +6.

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian, contoh soal dan aturan biloks (bilangan oksidasi). Semoga pembahasan ini dapat dengan mudah dipahami. Terima kasih telah membaca di soalbelajar dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar