Pengertian, Karakteristik, Jenis Penelitian Tindakan Kelas

soalbelajar.web.id – Pengertian, Karakteristik, dan Jenis Penelitian Tindakan Kelas. Diantara Anda mungkin sudah sering mendengar istilah penelitian. Akan tetapi, bagaimana dengan istilah penelitian tindakan kelas, atau yang disingkat dengan PTK? Jika Anda baru mendengar istilah ini dan berniat untuk mendalaminya, maka artikel ini sangat cocok untuk menjadi referensi Anda.

Asal Mula Penelitian Tindakan Kelas

Mengapa disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK)? Nama tersebut berasal dari kata penelitian tindakan, yang awalnya berkembang dan banyak dilakukan di negara–negara Amerika dan Eropa. PTK dilakukan untuk menjawab berbagai permasalahan, serta keresahan dalam lingkup sosio–humaniora. Contohnya, permasalahan pengangguran yang terus meningkat setiap tahunnya di negara tersebut.

PTK sendiri banyak dilakukan di kalangan sosio – humaniora dengan praktik langsung di lapangan. Kalangan tersebut mempraktikkan secara langsung suatu tindakan yang telah direncanakan sebelumnya, demi mengatasi sebuah permasalahan yang sedang terjadi.

Kemudian, dalam kurun waktu tertentu, tindakan tersebut akan diukur kelayakannya. Apakah tindakan tersebut layak atau tidak sebagai penyelesaian permasalahan. Begitulah garis besar bagaimana penelitian tindakan bekerja.
Metode tersebut akhirnya berkembang seiring berjalannya waktu dan melihat dampak dari sebuah penelitian tindakan.

Bukan hanya lini sosio – humaniora saja, tetapi juga dunia pendidikan. Sebuah penelitian tindakan yang dilakukan dalam bidang pendidikan oleh para praktisi pendidikan, dan dilakukan dalam lingkup kelas, dikenal dengan penelitian tindakan kelas atau sering disingkat menjadi PTK.

Baca juga : Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Definisi Penelitian Tndakan Kelas

Penelitian tindakan yang dilakukan dalam lingkup kelas pertama kali diperkenalkan oleh seorang psikolog sosial Amerika, Kurt Lewin pada tahun 1946. Di Indonesia sendiri, penelitian tindakan ini baru mulai dikenal pada akhir 1980. Defenisi menurut beberapa ahli:

1. Siswojo Harjodipuro

Seorang ahli bernama Siswojo Harjodipuro memaknai penelitian tindakan kelas sebagai pendorong seorang guru untuk lebih memerhatikan praktik mengajarnya. Sehingga menjadi lebih kritis dan bersedia memperbaikinya atau melakukan perubahan demi kualitas pendidikan yang lebih baik.

2. John Elliot (1982)

Menurut John Elliot, penelitian tindakak yang dilakukan dalam kelas adalah sebuah kajian mengenai suatu permasalahan sosial, yang dilakukan untuk meningkatkan unsur tindakan di dalamnya. Di mana, semua prosesnya berpengaruh dan diperlukan sebagai bahan evaluasi untuk berkembang ke arah profesional.

3. Kemmis dan Taggart (1988)

Keduanya nama di atas berpendapat bahwa PTK adalah bentuk refleksi diri secara kolektif terhadap sebuah situasi sosial. Hak itu dilakukan untuk meningkatkan penalaran dan keadilan dalam situasi di tempat dilakukannya penelitian tindakan tersebut.

4. Carr dan Kemmis dalam Siswojo Harjodipuro

Berawal dari pendapat Kemmis dan Taggart (1998) yang kemudian dikembangkan, yang melakukan refleksi diri adalah partisipan yang terdiri dari guru, murid, maupun kepala sekolah. Situasi sosial tersebut yakni dalam bidang pendidikan, guna memperbaiki rasionalitas serta kebenaran terkait praktik pendidikan yang dilakukan sendiri, pengertian mengenai praktik tersebut, hingga situasi tempat dilaksanakannya praktik.

Baca juga : Contoh PTK SD yang Singkat dan Jelas

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Berbicara tentang penelitian, tak ada satu penelitian pun yang tidak memiliki tujuan. Sama juga halnya dengan penelitian tindakan yang dilakukan dalam ruang lingkup kelas, tentunya memiliki tujuan, yakni sebagai berikut:

1. Bertujuan untuk membuat seorang guru menjadi lebih peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di dalam kelasnya.
2. Menjadikan seorang guru lebih reaktif dan kritis terhadap perilaku murid-muridnya, serta bagaimana sebaiknya seorang guru menghadapi murid–murid.
3. Untuk meningkatkan tingkat profesionalitas seorang guru.
4. Menjadikan seorang guru lebih aktif dalam berupaya dan berinovasi, serta lebih kreatif dalam menyampaikan pembelajaran terhadap muridnya, baik secara teknik, teori, maupun bahan ajar yang digunakannya.
5. Menuntut seorang guru memperbaiki proses pembelajaran yang diberikannya sebagai respon terhadap permasalahan yang terjadi di kelasnya.
6. Membantu guru dalam menemukan solusi terhadap permasalahan yang timbul di dalam kelasnya.
7. Penelitian tindakan tersebut jika dilakukan secara berkesinambungan, akan mampu meningkatkan kualitas mutu pendidikan yang ditekankan melalui kualitas guru yang terus ditingkatkan.

Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Setiap penelitian tindakan pasti memiliki karakteristik. Begitu juga dengan penelitian tindakan kelas, yang dalam praktiknya memiliki karakteristik seperti yang diungkapkan oleh Richat Winter, tahun 1996, sebagai berikut:

1. Kritik refleksi

Kritik refleksi adalah dilakukannya tindakan refleksi pada penelitian tindakan yang merupakan bagian dari proses evaluasi. Bisa juga diartikan sebagai penilaian dalam penelitian tindakan tersebut terhadap hasil observasi mengenai sebuah tindakan yang telah dilakukan. Agar dapat melakukan refleksi tersebut, diperlukan kritik agar terjadi perubahan-perubahan yang berarti terhadap tindakan refleksi tersebut.

2. Kritik dialektis

Kritik dialektis adalah kritik terhadap fenomena yang sedang menjadi kajiannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan konteks secara menyeluruh dalam satu unit kajian, serta tidak lupa di balik unit yang cenderung untuk berubah meskipun bersifat stabil.

3. Kolaboratif

Kolaboratif adalah karakteristik penelitian tindakan yang ditandai dengan adanya kerjasama semua pihak yang menjadi sumber data. Setelah itu, menerima sudut pandang dari berbagai pihak tersebut mengenai pemahamannya terhadap sebuah permasalahan.

4. Risiko

Karakteristik risiko akan mendorong seorang peneliti untuk berani mengambil risiko selama proses penelitian berlangsung. Selama proses penelitian tindakan berlangsung, risiko yang biasanya terjadi seperti seperti hipotesis yang meleset (kurang tepat), tuntutan untuk dilakukannya transformasi (perubahan secara bertahap) baik terhadap satu, beberapa, bahkan seluruh bagian penelitian.

Risiko yang mungkin terjadi selain yang sudah disebutkan di atasi adalah perubahan terhadap sudut pandang. Hal tersebut bisa saja terjadi, disebabkan oleh pengaruh dari sudut pandang yang diberikan oleh unsur – unsur dalam penelitian.

5. Susunan jamak

Penelitian tindakan kelas akan melibatkan lebih dari satu komponen, demi tercapainya hasil yang komperhensif. Setelah itu, sifat penelitian dalam kelas yang dialektif, reflektif, dan kolaboratif atau partisipasi.

6. Internalisasi teori dan praktek

Dalam penelitian tindakan ini, Anda dapat melihat bahwa teori dan praktik adalah dua tahap yang berbeda. Namun, saling bergantung satu dengan lainnya. Teori diperlukan sebagai dasar dari sebuah praktik, sedangkan praktik diperlukan sebagai aplikasi dari sebuah teori. Teori dan praktik sama-sama mendukung dalam perubahan bertahap (transformasi).

Jenis Penelitian Tindakan Kelas

Berdasarkan jenisnya, PTK dikelompokkan menjadi:

1. Penelitian diagnostik

Penelitian diagnostik adalah jenis PTK yang menggunakan diagnosa dan peneliti masuk secara langsung dalam situasi penelitian, sehingga menuntun peneliti terhadap suatu tindakan.

2. Penelitian partisipan

Jenis PTK ini mengharuskan peneliti terlibat langsung dari awal hingga akhir penelitian dan terus menerus. Mulai dari pembuatan perencanaan hingga selesainya penelitian dan terbentuk sebuah laporan penelitian. Peneluti juga melakukan pemantauan, pencatatan, pengumpulan data, dan menganalisa hasil yang didapat.

3. Penelitian empiris

Jenis PTK ini terkait dengan pembukuan atau pencatatan terhadap pelaksanaan tindakan atau aksi yang dilakukan oleh peneliti. Tak hanya itu, apa saja yang terjadi selama pelaksanaan tindakan atau aksi juga menjadi data dalam penelitian nantinya.

4. Penelitian eksperimental

Apabila Anda melakukan PTK tentang penerapan berbagai teknik, strategi yang Anda nilai lebih efektif dan efisien digunakan dalam kegiatan belajar – mengajar. PTK jenis ini berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diberikan sehingga mudah diterima oleh murid – murid dalam kelas.

Berdasarkan ulasan di atas, tentunya Anda sudah mengetahui bahwa penelitian tindakan kelas atau yang disingkat PTK merupakan suatu hal yang penting, terlebih untuk seorang guru yang baru. Sebuah perencanaan adalah hal yang sangat penting untuk nantinya menuju ke tahap akhir, yaitu tindakan atau pada hipotesis yang dipikirkan. Terima kasih telah membaca di soalbelajar dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Tinggalkan komentar